Thursday, May 17, 2012

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Gelar itu layak disematkan pada seorang bernama Zhang Lili bukan hanya karena profesinya sebagai guru, melainkan juga karena pengorbanan jiwa raganya yang begitu besar bagi murid-muridnya.

Pada hari Selasa minggu lalu, Zhang dan segerombolan siswa menyeberang jalan di depan sekolah menengah pertama Nomor 19 di Jamusi, Heilongjiang, China. Mereka tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah bus sekolah yang melaju kencang menuju kerumunan anak-anak tersebut.

Dengan refleks, Zhang mendorong siswa-siswa untuk menghindar terjangan bus. Malangnya, justru Zhang sendiri yang tertabrak bus hingga kedua kakinya remuk. Itulah yang diceritakan Liu Ye, seorang siswa yang meyaksikan kecelakan naas itu kepada kantor berita Xinhua.

Liu mengatakan ada tiga bus di gerbang sekolah yang siap untuk menjemput para siswa, tapi bus paling belakang tiba-tiba menerjang bus kedua, sehingga mendorong bus yang pertama menuju gerombolan siswa yang tengah menyeberang.
Li Jinru, seorang rekan Zhang, berkata, Zhang mendorong satu siswa dengan punggungnya, dan menarik siswa lainnya ke pinggir jalan sebelum akhirnya Zhang sendiri tertabrak bus. Selain Zhang, ada lima siswa yang juga mengalami cedera ringan akibat kecelakaan itu dan langsung dilarikan ke Jiamusi Central Hospital untuk menjalani pengobatan.
Namun, kondisi Zhang hingga kini masih kritis. Zhang, yang selama berhari-hari dalam keadaan koma, dipindahkan pada Minggu pagi dari Jiamusi Central Hospital ke sebuah rumah sakit di Harbin, ibukota provinsi Heilongjiang, yang memiliki peralatan medis lebih baik untuk proses perawatan Zhang.
Menteri Kesehatan Chen Zhu memerintahkan para dokter untuk menyelamatkan Zhang apa pun taruhannya. Demikian penuturan Xing Jichun, deputi direktur departemen kesehatan provinsi saat konferensi pers pada Minggu siang.
Cao Hongtao, presiden rumah sakit tempat Zhang dirawat, mengatakan kondisi Zhang sangat parah, sehingga kedua kakinya harus diamputasi pada Selasa malam. "Dia masih sangat muda dan belum punya anak, karena itu kami mengamputasi hanya kakinya. Tapi kalau kondisinya memburuk, kami mungkin harus melakukan operasi lagi," ujar Cao seperti dikutip Xinhua.
Setelah berita kecelakaan ini tersebar luas di media online, banyak orang yang mengungkapkan keprihatinannya dan sekaligus kekagumannya bagi sang guru pemberani itu. Beberapa di antaranya menjenguk langsung ke rumah sakit. Bahkan, ada yang memberi Zhang julukan sebagai "guru tercantik di China".
Apa yang telah dilakukan Zhang Lili hingga akhirnya terbaring koma sungguh tak ternilai harganya. Semoga guru yang luar biasa ini mampu melewati masa kritis ini dan pulih kembali. 

Sumber : www.andriewongso.com